Derkuku kalung tepung Palsu
Menanggapi Banyak beredarnya tekukur kalung tepung palsu.
Tidak dipungkiri penulis tetap beranggapan bahwa tekukur jenis kalung tempuk/tepung asli memang ada walau sangat sulit ditemui, kalaupun ada mungkin sangat jarang sekali dan harganya sangat fantastis.
Dengan banyaknya tekukur kalung tempuk yang diklaim hasil dari jaringan di alam, penulis mencurigai ada praktik praktik nakal disini.
1, Dengan klaim jaringan di alam, berarti di alam ada koloni jenis tekukur kalung tempuk. Tapi nyatanya belum ada satupun peneliti atau pengamat/bahkan pemburu itu sendiri melihat koloni (lebih dari sepasang) tekukur kalung tempuk dialam.
2. Dengan banyaknya jumlah tekukur kalung tempuk beredar dipasaran, berarti jenis kalung tempuk ini mempunyai gen kuat, artinya bisa diternakan. Tapi kenyataannya dari puluhan pasang bahkan ratusan ekor dari hasil ternakan tekukur kalung tempuk (jantan) dikawinkan dengan tekukur kalung tempuk (betina), tidak satupun anakannya jadi tekukur kalung tempuk (hanya jadi tekukur kalung normal).
Penulis sudah membuktikan sendiri.
3. Terdapat bukti bukti kuat bahwa kalung tempuk yang kebanyakan beredar adalah palsu, cek lingkar leher (pas kalungnya) akan lebih kecil dibanding tekukur normal.
4. Lingkar leher akan sulit ditarik/lebih kenyal pada kalung tempuk yang palsu dibandingkan tekukur normal.
5. Suara tekukur kalung tempuk palsu lebih kecil dibandingkan tekukur normal, hal ini disebabkan karena volume dalam kantung udara leher sedikit ketekan olah sempitnya kulit leher.
6. Ada bekas sayatan dan bentuk pola tumbuh bulu pas di bawah leher (posisi kalungnya) tidak normal, walau untuk bekas sayatan akan sangat sulit dilihat, karena untuk hewan jenis unggas kulit akan bisa tumbuh normal lagi tanpa ada keloit/benjolan bekas luka. Cek burung burung yang dulunya liar dan Ngruji akan banyak luka, tetapi setelah sembuh luka luka tersebut akan tidak nampak.
7. Jelas harga yang fantastis pada tekukur kalung tempuk memancing praktik praktik nakal disini. Apapun bisa dilakukan demi segepok rupiah.
8. Tetap mewaspadai beredarnya tekukur kalung tempuk palsu, tekukur permaxsan, tekukur jahitan, dan tekukur semiran/diwarnai.
By Darwanto Kediri
https://www.facebook.com/groups/derkuku/permalink/10157355222907339/
Komentar
Posting Komentar